1.makna keindahan
Keindahan adalah identik dengan kebeneran, keindahan adalah
kebeneran, dan kebeneran adalah keindahan. Keuanya mempunyai nilai yang
sama yaitu abadi, dan memiliki daya tarik yang selalu bertambah, yang
tidak mengandung kebeneran berarti tak indah. Karena itu tiruan lukisan
monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat
oleh selera perorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau
lokal
Sekarang masalahnya ialah apakah keindahan itu? Apakah
nilai estetik itu? Apakah yang mendorong manusia menciptakan keindahan?
Bagaimana proses terjadinya keindahan? Hasil seni yang bagaimanakah yang
tergolong memenuhi syarat keindahan itu?
a.apakah keindahan itu?
Berbicara dengan keindahan mau tak mau kita harus menengok
jauh kebelakang yaitu kejaman yunani kuno, abad ke18. Pada saat itu
pengertian keindahan telah dipelajari oleh para filsuf. Menurut the
liang gie dalam bukunya dalam bahasa inggris keindahan itu disebut
beautiful, prancis disebut beau, itali dan spanyol disebut bello. Kata
kata itu berasal dari bahasa latin bellum. Akar katanya adalah benum
yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi
bonellum dan tterakhir dipendekkan sehingga ditulis bellum.
Menurut cakupannnya orang harus membedakan antara keindahan
sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang
indah. Untuk membedakan ini sering digunakan istilah beauty dan the
beautiful. Dalam pembahasan filsafat kedua pengertian itu kadang kadang
dicampur adukkan saja. Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian;
1.keindahan dalam arti luas. 2.keindahan dalam arti estetik murni.
3.keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
1.selanjutnya the liang gie menjelaskan, bahwa keindahan dalam arti
luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya plato menyebutkan
watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan aristoteles merumuskan
keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
2.keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik
seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3.keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan
sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan
penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Dari pembagian dan pembedaan terhadap keindahan tersebut
diatas masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu. Ini memang
persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban
ialah mencari ciri ciri umum yang ada pada semua benda atau kualitas
hakiki atau dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya
adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
Kualita yang sering disebut adalah kesatuan, keseimbangan, dan
kebalikan.
Dan ciri itu dapat diambil kesimpulan, bahwa keindahan
tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari
garis,warna,bentuk,nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa
keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam
suatu benda dan diantara benda itu dengan sipengamat
b.nilai estetik
dalam langka teori umum tentang nilai the liang gie
menjelaska bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis
nilai seperti nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan dan
sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala aeauatu yang tercakup
dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Masalah sekarang apakah nilai estetik itu? Dalam bidang
filsafat, istilah sering kali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak
yang berarti keberhargaan atau kebaikan. Dalam dictionary of sociology
and related science diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut:
Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan
keinginan manusia;sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang
atau suatu kelompok.
Hal itu berarti bahwa nilai adalah semata mata realita
psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena
terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai
itu dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak
kebenerannya.
Tentang nilai itu ada yang membedakan atara nilai subjektif
dan nilai objektif, atau ada yang membedakan nilai peerseorangan dan
nilai masyarakat. Tetapi penggolongan yang penting ialah nilai
ekstrinsik dan nilai intrinsic.
Nilai ektrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai
alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat
sebagai alat untuk membantu. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari
benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, atau pun demi
kepentingan itu sediri.
c.apa sebab manusia menciptakan keindahan?
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam itu
ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan adalah ciptaan tuhan. Alamiah
itu artinya wajar. Bila ada pemakaian drama yang berlebihan, misalnya
marah dengan meluap-luap padahal kesalahan kecil, atau karena kehilangan
sesuatu yang tak berharga kemudian menangis, meraung-raung, itu berarti
tidak alamiah.
Dapat disimpulkan bahwa:
Keindahan berasal dari kata indah yang berarrti bagus. Benda yang
mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan
tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan,
dimana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan. Keindahan identik
dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama; abadi dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung
kebenaran berarti tidak indah. Keindahan bersifat universal.sejak
abad ke18 pun pengertian keindahan ini telah digumuli oleh parah
filsuf. Keindahan dapat dibedahak sebagai salah satu kualitas abstrak
dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Definisi keindahan sangat
luas, karena itu dalam estetik modern orang lebih suka berbicara tentang
seni dan estetika, karena itu merupakan gejala konkret yang dapat
ditelaah dengan pengalaman secara empirik dan penguraian sistematik.
Nilai estetik: nilai berarti kebenaran atau kebaikan. Nilai estetik
sesuatu adalah semata mata realita psikologik yang harus dibedakan
secara tegas dari kegunaan, karena terdapat pada jiwa manusia dan bukan
pada bendanya itu sendiri. Nilai ini ada yang membedakan antara nilai
subjektif dan nilai objektif. Ada lagi nilai perseorangan dengan nilai
kemasyarakatan. Penggolongan yang lebih penting ialah nilai ekstrinsik
dan nilai intrinsik dari isinya.
2.makna renungan
Setip orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya
satu sama lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula
apabila obyek renungan berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu
bergantung kepada obyek dan subyek.
Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi segenap
pengetahuan yang telah dimiliki dapat disebut berfilsafat. Akan tetapi
tidak semua orang mampu berfikir kefilsafatan. Pemikiran kefilsafatan
mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proses berfikir yang
logik dan analitik. Berfikir merupakan kegiatan untuk menyusun
pengetahuan yang benar. Berfikir logik menuju pola berfikir secara luas.
Kegiatan berfikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika
tertentu. Maka ada kemungkinan suatu pemikiran yang logik akan menjadi
tidak logic bila ditinjau dari sudut logika yang lain.
Penalaran merupakan kegiaan berfikir yang juga menyadarkan
diri kepada suatu analisis. Analisis adalah kegiatan berfikir
berdasarkan langkah langkah tertentu, sehingga pengetahuan yang
diperoleh disebut pengetahuan tidak langsung. Pemikiran ilmiah dan
pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada logika analitik. Hanya
saja pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda
dengan karakter keilmuan.
Pemikiran kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu:
1.menyeluruh artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari
sudut pandangan tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui
hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu ilmu lain, hubungan ilmu
dengan moral, seni dan tujuan hidup.
2.mendasar artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental, sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang
keilmuan.
3.spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk
pemikiran pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran selalu dimaksudkan
sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.
Metafisika adalah cabang filsafat yang paling umum, mendasar
dan kritik spekulatif. Renungan atau pemikiran yang dibahas dalam modul
ini ialah yang berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir
dari hasil renungan. Tanpa direnungkan hasil seni tidak mencapai
keindahan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan
atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori, ialah teori
pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis. Masing masing
teori itu ada tokohnya. Dalam teori pengungkapan dikatakan oleh
Benedetto croce, bahwa seni adalah pengungkapan kesan kesan.
Dalam teori metafisika, plato mendalilkan adanya dunia ide
pada taraf yang tertinggi, sebagai realita ilahi itu. Karya seni yang
dibuat manusia hanyalah merupakan imitasi dari realita dunia. Sedangkan
dalam teori psikologik dinyatakan bahwa proses penciptaan seni adalah
pemenuhan keinginan, keinginan bawah sadar dari seorang seniman. Ada pun
karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang
diwujudkan keluar dari keinginan keinginan itu. Dari teori permainan
yang tergolong teori psikologik dengan tokohnya frisdrick schiller dan
Herbert spencer menyatakan bahwa asal mula seni adalah dorongan batin
untuk bermain main.
Dalam proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka
menciptakan seni, menurut keats selalu diikuti rasa ragu-ragu, takut,
ketidaktauan, misterius. Justru seniman yang tidak memiliki negative
tidak mampu mencipta keindahan. Kemampuan negative ini identic dengan
proses mencari, mencari yang dimaksud ialah mencari keindahan karena
yang bersangkutan merasa belum puas atas keindahan yang telah
dicipyakan. Pengertian yang deket dengan kemampuan ialah identitas.
Kekurangan kekurangan itensitas ini herat hubungannya dengan ketidak
beresan imajinasi yang berarti seniman tersebut tidak akan dapat
menciptakan keindahan.
Selain dari pada itu keats menyatakan bahwa untuk mengatasi
ketakutan ialah berkuasanya hal hal yang sesaat. Baginya hal hal sesaat
itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajiasi, dan imajinasi ini yang
membentuk konsep keindahan.
Selanjutnya konsep keindahan adalah abstrak. Konsep itu
baru dapat berkomunikasi setelah diberi bentuk. Seperti halnya gesang,
setelah ia bermain dibengawan solo ia merenung, ia menemukan konsep
keindahan. Tetapi konsep keindahan belum berkomunikasi, barulah
berkomunikasi setelah diberi bentuk yaitu lagu bengawan solo yang
terkenal itu.
3.makna keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dari kata dasar rasi
yang artinya cocok. Kata cocok mengandung unsur pengertian perpaduan,
ukuran, dan seimbang. Perpaduan misalnya orang berpakaian antara kulit
dan warna yang dipakai cocok. Sebaliknya orang hitam memakai baju warna
hijau tidak cocok karena tentu makin hitam. Atau kepasar menggunakan
pakaian pesta hal seperti itu tentu tidak serasi atau tidak kena dan
tentu akan dikatakan oleh setiap orang yang menunjukan kekecewaan
terhadap diri sendiri.
Dalam memadu rumah dan halaman, rumah yang bagus dengan
halaman yang luas dan tersusun rapi dengan bunga bunga yang indah, orang
akan memuji keserasian itu. Tetapi sebaliknya rumah yang bagus dan
tidak mempunyai halaman tentu orang lain akan mengatakan negative. Jadi
dalam hal memadu rumah dan halaman itu ada unsur ukuran ukuran yang
seimbang.
Dalam berpakaian sangat diutamakan keserasian warna dan
bentuk serta potongan tubuh. Atau dapat juga kita kagum atas kecakapan
pria pada waktu duduk. Setiap orang terheran heran melihat wajahnya.
Hampir semua mata memandang kearah pria maupun wanita yang dikagumi
semua yang hadir itu. Tetapi setelah berdiri semua orang mengeluh Karena
tinggi orang itu tidak sesuai dengan keinginan kita.
Lagu merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang
pendek, keras lembut yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita
dibuat asik mendengarkan dan hati kita merasa puas. Tetapi apabila
terjadi sekoyong koyong suara yang seharusnya menurut rasa kita menanjak
justru kebalikannya tentu kita akan kecewa. Dalam hal lagu, irama yang
indah merupakan pertentangan yang serasi.
Karena itu dalam keindahan ini sebagian besar ahli fikir
menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita/pokok
tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualita yang paling sering
disebut adalah kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan, dan
pertentangan. Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun
dari berbagi keselarasan dan pertentangan dari garis warna, bentuk, nada
dan kata kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah
suatu kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara
benda itu dengan sipengamat.
Keserasian identic degan keindahan, sesuatu yang serasi
tentu tampak indah. Karena itu sebagian ahli fikir berpendapat bahwa
keindahan ialah sejumlah kualita kelompok tertentu yang terdapat pada
suatu hal. Kualita yang paling sering disebut ialah kesatuan,
keselarasan, kestangkupan, keseimbangan dan perlawanan.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengalaman estetik sebagai
suatu keselarasan dinamik dan perenungan yang menyenangkan. Dalam
keselarasan itu seseorang memiliki keselarasan seimbang dan tentang dan
mempunyai cita rasa akan sesuatu yang berakhir dan meras hidup sesaat
sitengah tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati dan ingin
memperpanjangnya.
Dalam mencipta seni ada dua teori, yakni teori objektif dan
teori subjektif. Teori subjektif menyatakan bahwa keindahan itu adalah
terciptanya nilai nilai estetik yang merupakan kualita yang telah
melekat pada benda itu.
Dalam perimbangan sebagai cabang teori objektif dinyatakan
bahwa keindahan merupakan suatu kualita dari benda. Contoh untuk itu
adalah bangunan arsitektur yunani kuno yang terdiri dari atap yang
tersusun yang ditopang tiang tiang besar dengan ukuran yang seimbang,
sehingga tampak harmonis dan serasi. Atap yang tersusun itu tercipta
dari hubungan bagian bagian yang berimbang berdasarkan perbandingan
angka angka.
Dalam seni ada enam asas dan asas asas itu ialah kesatuan
total, tema, tema variasi, keseimbangan, perkembangan, dan tata jenjang.
Matematrika memiliki peranan penting dalam seni, terutama dalam bidang seni bangunan, seni lukis dan seni music.
Keserasian tidak ada hubungannya dengan kemewahan, sebab
keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Atau
keserasian merupakan pertentangan antara nada nada tinngi dan rendah,
keras dan lembut, dan panjang dan pendek. Kadang kadang kemewahan
menunjang keserasian tetapi tidak selalu.
Dapat disimpulkan bahwa:
Keserasian berasal dari kata dasar rasi artinya cocok,
sesuai atau kata benar. Kata cocok itu mengandung unsur perpaduan,
pertentangan ukuran, dan seimbang.
Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian harus
dipadukan warna bagian atas dan warna bagian bawah. Atau disesuaikan
dengan warna kulitnya. Apabila cara memadu itu kurang cocok, maka akan
merusak pemandangan.
Keserasian identic dengan keindahan, sesuatu yang serasi tentu
tampak indah dan yang tidak serasi tentu tampak tidak indah. Karena itu
sebagian ahli fikir berpendapat bahwa keindahan ialah sejumlah kualita
kelompok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
4.makna kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus yang berarti tidak kasar
atau beradab. Kehalusan berarti sikap sikap yang halus, kesopanan, dan
atau keadaban. Halus bagi manusia itu sendiri ialah berupa sikap, yakni
sikap halus. Sikap halus adalah sikap lembut dalam menghadapi orang.
Lembut dalam mengucapkan kata kata, lembut dalam roman muka, lembut
dalam sikap anggota badan lainnya.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergalan baik
masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai
lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang orang yang sedang emosi.,
bersikap sombong, bersikap kaku, atau seperti sikap orang yang sedang
bermusuhan.
Sumber : http://nurrizkiaziz99.wordpress.com/2013/10/19/manfaat-keindahan-bagi-manusia/